Limbah medis B3 meningkat 30% akibat pandemi Covid-19, capai 383 ton per hari

Sebanyak 2.867 rumah sakit di seluruh Indonesia hasilkan limbah medis B3 383 ton per hari.

Ilustrasi limbah medis/Foto Pixabay.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, menyebut limbah medis mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) meningkat 30% akibat penanganan pandemi Covid-19.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, sebanyak 2.867 rumah sakit di seluruh Indonesia menghasilkan timbulan limbah medis B3 383 ton per hari.

KLHK mencatat, per 19 Februari 2021, jumlah rumah sakit yang memiliki pengelolaan izin B3 masih 120 fasilitas dengan total kapasitas 75 ton per hari.

“Sampah dari limbah medis B3 akibat pandemi Covid-19 yang timbul akibat penggunaan alat pelindung diri yang masif. Kita sedang memperhitungkan juga dari limbah vaksin. Apakah dari botol vial, hingga jarum suntik,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (22/2).

Di sisi lain, jasa pengelolaan limbah B3 semakin bertambah jumlah dan kapasitasnya. Hingga saat ini, dilaporkan sebanyak 20 perusahaan telah mengelola limbah dengan total kapasitas 340 ton lebih per hari.