Survei imbas Covid-19: 25% hidup dari pinjaman, 15% kuras tabungan

67% rakyat menyatakan kondisi ekonominya memburuk

Sejumlah pekerja pabrik berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali Jawa Tengah, Selasa (7/4)/Foto Antara/Aloysius Jarot Nugroho.

Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei tentang dampak buruk coronavirus disease atau Covid-19.

Survei tersebut dilakukan pada peride 9-12 April 2020 terhadap 1200 responden yang diwawancarai melalui telepon yang dipilih secara acak, dengan margin of error 2,9%.

Rilis survei SMRC yang diterima Alinea.id, Rabu (16/4), mencatat sebanyak 77% mayoritas rakyat Indonesia menyatakan Covid-19 telah mengancam penghasilan mereka.

Dampak buruk coronavirus secara ekonomi tercercemin dalam tiga indikator, yakni: Sekitar 25% warga tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pokok tanpa pinjaman, 15% warga menyatakan tabungan yang dimiliki hanya cukup untuk beberapa minggu, dan 15% warga menyatakan tabungan yang dimiliki hanya cukup untuk satu minggu. 

Temuan SMRC lainnya adalah, sebanyak 67% rakyat Indonesia menyatakan kondisi ekonominya semakin memburuk sejak pandemi Covid-19, terkhusus mereka yang yang bekerja di sektor informal, 'kerah biru', dan kelompok yang mengandalkan pendapatan harian.