Stok darah PMI masih defisit

Minimnya ketersediaan darah di PMI lantaran berkurangnya partisipasi publik untuk mendonorkan darahnya di tengah pandemi Covid-19.

Ilustrasi. Pixabay

Pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor kehidupan, termasuk berkurangnya partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darahnya ke organisasi-organisasi masyarakat, seperti Palang Merah Indonesia (PMI).

Penurunan partisipasi ini berdampak terhadap kurangnya stok darah di PMI. Padahal, permintaan darah untuk pasien tidak ada perubahan baik saat sebelum maupun kini.

Kepala Bidang Donor Darah PMI, Linda Lukitari, mengatakan, stok darah di PMI sampai September 2021 secara nasional belum mencukupi permintaan pasien.

"Secara nasional itu kurang lebih 20-30% dan ada beberapa golongan darah tertentu. Jadi kalau dikatakan cukup, mungkin belum bisa mencukupi di beberapa golongan darah,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/9).

Jumlah tersebut, lanjut dia, terbilang jumlah yang baik sejak adanya pandemi Covid-19. Pasalnya, stok darah PMI menurun hampir 60% pada 2020 sehingga banyak permintaan pasien yang tidak dapat terpenuhi.