Suami-istri pengebom Gereja Katedral masuk Filipina sejak 2018

Rullie Rian Zeke dan istrinya Ulfah Handayani Saleh serta Andi Baso merupakan anggota dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah), Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra (kiri) dan Anjak Madya Divisi Humas Polri AKBP Muhammad Iqbal Alkudusi (kanan) memberikan keterangan pers pengungkapan kasus tindak pidana terorisme./ Antara Foto

Pasangan suami dan istri yang merupakan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Jolo, masuk ke Filipina sejak Desember 2018. Kedatangan mereka ke Filipina berkat bantuan dari sesorang terduga teroris bernama Andi Baso.

Demikian disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Menurut Dedi, pasangan suami-istri tersebut Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh. Direncanakan oleh Andi Baso, keberangkatan mereka untuk melakukan aksi amaliah pada 27 Januari 2019 lalu.

“Mereka masuk bulan Desember 2018, dibawa oleh Andi Baso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” kata Dedi di Jakarta pada Rabu (24/7).

Menurut Dedi, Rullie Rian Zeke dan istrinya Ulfah Handayani Saleh, serta Andi Baso merupakan anggota dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar. Ketiganya merupakan warga Sulawesi. Namun demikian, Rullie dan Ulfah tercatat sebagai deportan Turki pada Januari 2017.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, saat ini pihak Detasemen Khusus 88 masih mendalami latar belakang keduanya melakukan pengeboman di Gereja Katedral Jolo Filipina.