Sultan minta menu makan di barak ditentukan pengungsi Merapi

Sejumlah warga DIY mulai mengungsi seiring berlakunya status Siaga (level III) Gunung Merapi per Kamis (5/11).

Warga berada di pengungsian Balai Desa Deyangan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jateng, Sabtu (7/11/2020). Foto Antara/Andreas Fitri Atmoko

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menginginkan menu makanan ditentukan para pengungsi di barak bukan juru masak dapur umum. Tujuannya, mengantisipasi adanya mobilitas orang. 

"Saya punya harapan, yang menentukan makan itu bukan yang memasak di dapur," ujarnya saat meninjau barak pengungsian warga di kawasan Gunung Merapi di Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

"Mobilitas pengungsi ini bukan saja merepotkan kami, tetapi juga juru masak. Tim harus mendata ulang pagi, siang, dan sore guna mendaftar untuk menyiapkan makanannya," jelasnya, mencuplik situs web Pemerintah DIY.

Barak tersebut menampung 195 warga Dusun Kalitengah Lor, Cangkringan. Masyarakat telah diungsikan seiring ditetapkannya status Siaga (level III) per Kamis (5/11).

Sri Sultan pun meminta pemerintah menjamin keselamatan dan kesehatan pengungsi, terutama kelompok rentan. Apalagi, potensi erupsi Merapi terjadi di tengah pandemi Covid-19.