Sadar surat ke camat tak ikuti kaidah birokrasi, stafsus Presiden minta maaf

Surat tersebut ditembuskan ke Kementerian Desa dan PDTT

Presiden Jokowi saat sedang berbincang dengan staf khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra (batik), ketika berkunjung Saat berkunjung ke Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Jumat 29 November 2019. Setneg.go.id

Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra memohon maaf dan menarik kembali sebuah surat dari Sekretariat Kabinet yang ditujukan kepada camat di seluruh Indonesia. Ia berdalih surat pemberitahuan tersebut bersifat pemberitahuan dukungan kepada program Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

“Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut,” ucapnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/4).

“Maksud saya ingin berbuat baik dan bergerak cepat untuk membantu mencegah dan menanggulangi Covid-19 di desa, melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya,”

Dukungan tersebut murni atas dasar kemanusiaan dan biaya Amartha dan donasi masyarakat yang bisa dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Dukungan tersebut, diberikan tanpa menggunakan anggaran negara, baik APBN maupun APBD.

“Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang timbul. Apapun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya,” ucapnya.