Tagar #NonaktifkanAnies dianggap cara menjegal Anies Baswedan

Cara tersebut efektif untuk merusak nama baik tokoh politik.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (tengah), memberikan keterangan pers. Alinea.id/dokumentasi

Buntut tindakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dianggap tidak tegas terhadap sejumlah kegiatan Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab, memunculkan tagar #NonaktifkanAnies di jagat dunia maya, Twitter.

Penggunaan tagar tersebut dianggap sebagai salah satu cara meghancurkan citra Anies Baswedan yang dilakukan oleh lawan politiknya.

"Bisa saja lawan-lawan politik Anies sedang bergerak untuk menghancurkan citra politik Anies. Dan dalam politik itu merupakan hal biasa," ujar pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, kepada Alinea.id, Rabu (18/11).

Bagi Ujang, cara tersebut efektif untuk merusak nama baik tokoh politik. Direktur Indonesia Political Review itu menilai, terdapat dua hal dalam politik yang perlu dicatat. Kedua cara tersebut, dilakukan oleh lawan politik untuk mempropagandakan isu di media sosial melalui para pendengung atau buzzer.

"Pertama, membangun pencitraan tokohnya. Dan kedua, membusuki lawan-lawan politiknya. Yang terjadi pada Anies itu pada poin kedua," terang Ujang.