Tenggelam dan tak muncul lagi, begini kondisi KRI Nanggala-402

KRI Nanggala-402 sempat meminta izin menyelam periscope depth pada kedalaman 13 meter.

Ilustrasi kapal selam/Pixabay

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memastikan KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali masih dalam kondisi layak untuk digunakan. Menurut Yudo, kondisi layak itu didapatkan setelah KRI Nanggala-402 mendapat surat kelayakan dari Dislaikmatal TNI AL.

"KRI Nanggala ini dalam keadaan siap, baik personel maupun material," kata Yudo dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto serta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit pada Kamis (22/4).

Menurut Yudo, KRI Nanggala dibuat pada 1977 dan menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia sejak tahun 1981. Kapal selam ini merupakan satu dari dua kapal selam tua buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat.

Kemudian, kapal ini memiliki riwayat penembakan torpedo kapal latihan sebanyak 15 kali, menembak torpedo kapal perang 2 kali. "Dan sasarannya kapal SKLI dan dua-duanya tenggelam," jelas dia.

"Jadi, KRI Nanggala ini dalam kondisi siap tempur, sehingga kita kirim, libatkan untuk latihan penembakan torpedo kapal latihan, maupun kapal perang," imbuhnya.