Terdengar 6 kali suara guguran dari Merapi selama 24 Desember

BPPTKG telah meningkatkan status gunung berapi aktif itu menjadi level III (Siaga) per 5 November lalu.

Penampakan Gunung Merapi dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng, Senin (18/11/2019) pagi. Twitter/@BPPTKG

Terdengar suara guguran hingga enam kali dari Gunung Merapi, yang berada di perbatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng), pada Kamis (24/12), pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyatakan, suara guguran terdengar dengan intensitas lemah hingga keras dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan dan PGM Jrakah.

"Pada periode itu, BPPTKG juga mencatat 41 kali gempa guguran, 312 kali gempa fase banyak, 58 gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa tektonik, serta 50 kali gempa hembusan," tuturnya via keterangan tertulis, Jumat (25/12).

Berdasarkan pengamatan visual, terlihat asap putih keluar dari Merapi hingga setinggi 50 meter (m) di atas puncak dengan intensitas sedang. Adapun laju deformasinya, diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan, rata-rata 11 sentimeter (cm) per hari (rerata 3 hari).

BPPTKG diketahui menaikkan status Merapi menjadi level III (Siaga) per 5 November 2020. Masih diterapkan hingga kini.