Teror di Medan diduga balas dendam kematian pimpinan ISIS

Kematian pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi diduga membangkitkan amarah para pengikutnya untuk menjalakan aksi teror.

Polisi berjaga di depan rumah keluarga terduga pelaku aksi bom bunuh diri Mapolrestabes Medan, di Jalan Jangka, Gang Tenteram, Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11)./ Antara Foto

Aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, diduga dilakukan sebagai balas dendam atas kematian pimpinan organisasi teror internasional ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Ketua Kajian Strategis Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Mohammad Nuruzzaman mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Medan yang diketahui bernama Rabbial Muslim Nasution, telah berbaiat kepada ISIS.

"Kami menduga aksi teroris ini dilakukan JAD/ISIS. Tujuannya balas dendam atas tewasnya pemimpin mereka, khalifah ISIS, yakni Abu Bakar al-Baghdadi,” kata Nuruzzaman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (13/11).

Nuruzzaman yang dikenal sebagai pengamat terorisme ini menjelaskan, sel jaringan pengikut ISIS sempat "tertidur" selama ini. Untuk berkomunikasi, para pengikut ISIS memanfaatkan media sosial.

Namun kematian Baghdadi dalam serangan yang dilakukan pasukan Amerika Serikat pada 26 Oktober lalu, telah membangkitkan amarah para pengikutnya. Mereka pun berupaya melakukan aksi balas dendam melalui aksi terorisme, salah satunya berupa bom bunuh diri.

“Sel ISIS sekarang terputus. Namun dari informasi yang kami dapatkan, pelaku bom bunuh diri ini sudah berbaiat mati untuk ISIS, untuk membalas dendam atas kematian Abu Bakar al-Baghdadi," katanya menjelaskan.