Teroris yang ditembak Satgas Tinombala punya peran vital di MIT

Romzi alias Basyir menjadi anggota MIT yang paling ditakuti.

Konferensi pers Divisi Humas Polri./ Achmad Al Fiqri/Alinea

Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala Poso menembak mati satu anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, pascabaku tembak di Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, pada Minggu (3/3) petang. Teroris bernama Romzi alias Basyir itu, memiliki peran penting dan paling ditakuti.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan Romzi alias Basyir merupakan anggota MIT yang cukup mahir dalam menggunakan senjata. Ia juga merupakan angggota yang paling ditakuti selain Ali Kalora.

"Untuk leadernya memang Ali Kalora, tetapi Basyir menjadi salah satu anggota yang memegang senjata, dan perannya dia cukup vital," kata Dedi di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/3).

Asisten bidang Operasi Kapolri, Irjen Rudy Sufahriadi, mengatakan Romzi cukup licin menghindari upaya petugas yang berusaha menangkapnya. Ia juga yang paling lama menyandang status buron dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Rudy mengaku sudah berusaha menangkapnya sejak menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah. "Sejak saya jadi Kapolda dari tahun 2012, kita cari sampai dengan kemarin baru tertembak," kata Rudy di lokasi yang sama.