Tes Covid-19 naik, pemerintah diminta tingkatkan kapasitas layanan

Sebanyak 514.287 spesimen telah diambil dari 1 April-14 Juni 2020.

Petugas ber-APD lengkap melintasi fasilitas Covid-19 bagi pasien anak di Gedung Kiara, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Foto Antara/Aditya Pradana Putra

Pemerintah diminta meningkatkan kapasitas layanan kesehatan seiring masifnya pengetesan coronavirus baru (Covid-19) kepada masyarakat. Tempat tidur di rumah sakit untuk pasien dengan keparahan tinggi dan lokasi isolasi, misalnya.

"Yang bisa melakukan isolasi mandiri, lebih baik melakukan isolasi mandiri daripada memakai tempat tidur di rumah sakit. Tempat tidur di rumah sakit untuk pasien yang betul-betul perlu dirawat saja," ucap epidemiolog, Dewi Nur Aisyah, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (15/6).

Meski demikian, dirinya mendukung langkah pemerintah menggenjot tingkat pengetesan. Alasannya, akan semakin mendapat gambaran penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Sejak 1 April-14 Juni, pukul 12.00 WIB, pemerintah telah memeriksa 514.287 spesimen dari 322.933 orang. Mencakup 503.586 spesimen dengan metode real time polymerase chain reaction (RT PCR) dan 10.701 spesimen melalui tes cepat molekuler (TCM).

Pemeriksaan spesimen dilakukan di 110 laboratorium RT PCR aktif, 82 lab TCM, dan 222 lab jejaring. Hingga data itu dipublikasikan, sebanyak 19 lab di 12 daerah belum melaporkan hasil pemeriksaan PCR.