Tim SAR gabungan bergerak ke Sigi dan Donggala

15 unit alat berat yang dikerahkan untuk membantu proses pencarian korban

Tim SAR memotong besi reruntuhan bangunan untuk mengevakuasi korban di Hotel Roraroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10)./AntaraFoto

Proses evakuasi yang masih dilakukan mengalami beberapa kendala, seperti listrik yang belum menyala, akses komunikasi yang belum pulih total, alat berat terbatas, jumlah personil yang perlu ditambah, dan kondisi jalan yang rusak hingga sulit dijangkau.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, tim SAR tidak hanya berfokus di Palu saja.

“Khususnya memang di daerah-daerah perbatasan itu, tetapi belum mampu menjangkau wilayah Donggala bagian Utara yang memang wilayahnya cukup luas,” jelas Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (2/10).

Berdasarkan data yang disediakan oleh Kemkominfo, akses komunikasi sudah kembali pulih dan beroperasi sebesar 49% dan 1.728 base transreceiver station (BTS) sudah berfungsi di wilayah Sulawesi Tengah. Hal ini berpengaruh besar pada penanganan evakuasi di Sigi dan Donggala.

“Di Donggala yang sebelumnya kita sulit sekali menerima informasi, ternyata penanganan darurat sudah dilakukan di sana,” lanjutnya.