Tokped polisikan pemberi informasi cara akses data pelanggan yang dicuri

Seluruh pihak diminta menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum.

Pengguna Tokopedia bertransaksi melalui gawai di Jakarta, Senin (4/5/2020). Foto Antara/Puspa Perwitasari/pras.

Tokopedia mengaku telah menyadari ada pihak ketiga yang tidak berwenang telah memposting informasi secara ilegal di media sosial dan forum internet, terkait cara mengakses data pelanggan Tokopedia yang telah dicuri.

"Kami ingin menegaskan bahwa ini bukanlah upaya pencurian data baru dan informasi password pengguna Tokopedia tetap aman terlindungi di balik enkripsi. Kami telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dan juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum," ucap VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak, dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/7).

Dia menjelaskan, Tokopedia telah menyampaikan informasi terkait insiden pencurian data ini secara transparan dan berkala kepada seluruh pengguna, berkoordinasi dengan pemerintah dan berbagai pihak berwenang terkait insiden pencurian data ini, dan telah menerapkan langkah-langkah keamanan sesuai standar internasional.

"Kami juga telah mengarahkan pengguna kami atas langkah-langkah lebih lanjut yang harus mereka ambil untuk memastikan perlindungan data pribadi mereka," tutur dia.

Pernyataan Nuraini ini sekaligus merespons informasi yang menyebutkan pada Sabtu (4/7) sore, salah satu anggota pada sebuah grup Facebook terkait keamanan siber yang berisikan hampir 15 ribu anggota, memberikan link tautan untuk mengunduh data Tokopedia sebanyak 91 juta secara gratis.