Tolak kehadiran Jokowi, Reuni 212 undang Prabowo

Prabowo diundang karena bukan merupakan simbol negara seperti Presiden Jokowi. 

Ilustrasi aksi 212./ facebook.com/Epri Yanta

Panitia Reuni Akbar 212 memutuskan untuk tidak mengundang Presiden Joko Widodo, dalam aksi yang akan berlangsung pada Minggu (2/12) besok. Penanggung jawab perhelatan Reuni Akbar 212, Slamet Maarif, menjelaskan keputusan ini diambil panitia melakukan berbagai pertimbangan. Selain itu, pihaknya juga mendapat arahan dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq, untuk tidak mengundang Jokowi.

Menurut Slamet, salah satu pertimbangan adalah karena dinilai tidak menghormati gerakan 212. Juga karena penegakan hukum di bawah kepemimpinan Jokowi belum dilaksanakan dengan baik. 

"Kemudian juga kriminalisasi terhadap ulama, juga belum ada penyelesaian. Tentunya kita ingin acara hikmat, khusyuk. Khawatir nanti dengan datangnya (Jokowi) banyak protokoler, mengganggu kekhusyukan. Tidak bisa dipungkiri juga, besok yang hadir itu masih banyak yang kecewa dengan kebijakan-kebijakan Jokowi yang selama ini," kata Slamet dalam diskusi "Seberapa Greget Reuni 212" di Jakarta Pusat, Sabtu (1/12).

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya menyarankan agar Presiden Jokowi tidak hadir dalam Reuni 212. Dia hanya mengharapkan agar Jokowi mendoakan acara tersebut berlangsung sukses, aman, dan para peserta dapat menjaga kebersihan.

"Saya sarankan tidak hadir untuk kepentingan beliau juga. Jadi sekali lagi, panitia enggak mengundang Jokowi," imbuh Slamet.