Transformasi layanan kesehatan perlu pendekatan khusus sesuai daerah

Ada dua pendekatan yang perlu diterapkan dalam pengambilan kebijakan, yaitu pendekatan generik dan pendekatan partikularistik.

Menko PMK, Muhadjir Effendy. Foto dokumentasi Kemenko PMK

Kementerian Kesehatan RI memulai agenda transformasi layanan kesehatan primer sebagai bagian dari upaya perbaikan sistem kesehatan di Indonesia. Program ini akan diujicoba di sembilan provinsi yang mewakili empat setting wilayah di Indonesia yaitu, perkotaan,perdesaan, terpencil, dan sangat terpencil.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta, agar pelaksanaan transformasi pelayanan kesehatan harus disesuaikan dengan daerah-daerah yang diterapkan. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Kick-off Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Jakarta, Jumat (10/6).

"Karena itu, ketika di lapangan harus ada policy adjustment atau penyesuaian kebijakan," kata Muhadjir dalam keterangannya.

Ada dua pendekatan yang perlu diterapkan dalam pengambilan kebijakan, yaitu pendekatan generik dan pendekatan partikularistik atau kekhususan. Muhadjir menilai perlu dilakukan pendekatan khusus pada penerapan kebijakan integrasi pelayanan kesehatan primer.

Terlebih, salah satu poin yang jadi sasaran utama dari program transformasi layanan kesehatan ini adalah revitalisasi posyandu. Nantinya akan dilakukan pembenahan posyandu sebagai sistem kesehatan hingga ke tingkat dusun, rukun tetangga (RT), dan rukun warga (RW) di seluruh Indonesia.