Angkie Yudistia, tunarungu Stafsus Presiden yang 'tahu sulitnya dapat pekerjaan'

Angkie Yudistia ditunjuk Presiden Jokowi sebagai juru bicara Presiden bidang sosial.

Angkie Yudistia (berkerudung putih) saat diperkenalkan Presiden Jokowi bersama Staf Khusus Presiden lainnya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11)./ Antara Foto

Nama Angkie Yudistia disebut Presiden Joko Widodo saat memperkenalkan tujuh Staf Khusus Presiden yang baru di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11). Angkie duduk di salah satu beanbag di beranda Istana bersama enam rekannya yang juga menduduki jabatan yang sama. Jokowi menunjuk perempuan 32 tahun itu sebagai juru bicara Presiden bidang sosial. 

"Angkie adalah anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sociopreneur melalui Thisable Enterprise yang didirikannya. Aktif sebagai anggota Asia-Pacific Federation of the Hard of Hearing and Deafened Person, anggota International Federation Hard of Hearing of Young People," kata Presiden.

Penugasan yang diberikan kepada Angkie, meneguhkan label inspiratif yang selama ini disematkan pada perempuan asal Medan tersebut. Ia juga dikenal sebagai sosok yang memiliki segudang prestasi. 

Namun demikian, Angkie harus melalui keterpurukan sebelum berada di posisinya saat ini. Perempuan kelahiran 5 Mei 1987 itu kehilangan pendengarannya pada usia 10 tahun. Diduga hal ini disebabkan kesalahan penggunaan obat saat dia terserang sejumlah penyakit di masa kecilnya, termasuk malaria.

Tak mudah bagi Angkie kecil menerima perubahan dirinya. Ia harus melewati masa-masa sekolah dengan perasaan rendah diri yang terus merundungnya.