Tergopoh-gopoh uji emisi DKI: "Masyarakat mau tertib malah susah..."

Warga mengeluhkan sulitnya mencari bengkel atau kios yang bisa menguji emisi kendaraan mereka.

Ilustrasi emisi buang kendaraan bermotor. Alinea.id/MT Fadillah

Dio Prasetyo, 20 tahun, terlihat bosan. Sesekali, ia mengeluarkan gawai yang ia simpan di saku celana untuk memeriksa waktu. Sudah lebih dari tiga jam Dio menunggu motor bebeknya diperiksa mekanik di bengkel Yamaha Mekar Motor, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (5/11) siang itu. 

“Ini saya dapat nomor (antrean) 267. Dari jam sebelas tadi saya datang. Sekarang jam satu siang belum selesai juga. Belum diperiksa juga motor saya. Katanya, sistemnya error. Jadi, lama,” tutur Dio saat berbincang dengan Alinea.id. 

Hari itu, bengkel Yamaha Mekar Motor memang sedang kebanjiran pengunjung. Selain yang cek rutin, kebanyakan pengunjung seperti Dio, yakni memeriksa emisi kendaraan roda dua mereka. Bengkel itu satu dari sedikit bengkel di DKI Jakarta yang diberi izin memeriksa emisi gas buang. 

Kendati mendapat nomor antrean buncit, Dio tidak berniat "balik kanan". Ia memilih menunggu motornya diperiksa hingga tuntas ketimbang terancam kena tilang. Apalagi, sudah dua hari ia keliling Jakarta untuk mencari bengkel yang bisa menggelar uji emisi untuk kendaraan roda dua. 

“Kemarin, saya nyari-nyari bengkel di Pasar Minggu, Mampang. Enggak nemu bengkel (yang buka layanan uji emisi) untuk motor. Akhirnya, ke sini. Eh, sampai sini ramai. Ngantre lama. Kecewa juga sih," kata pemuda yang tinggal Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, itu.