Umat Hindu Bali mulai menjalani Catur Brata penyepian

Pecalang atau petugas keamanan adat Bali di kawasan Desa Adat Tuban berpatroli memastikan tidak ada warga yang melakukan aktivitas.

Sejumlah umat Hindu menyiapkan sesajen menjelang hari raya Nyepi , Karangasam Bali

Umat Hindu di Bali mulai menjalani Catur Brata penyepian saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940, mulai Sabtu pukul 06.00 Wita.

Pewarta Antara di wilayah Desa Adat Tuban, Badung, Bali, melaporkan tepat pada pukul 06.00 Wita, jalanan di kawasan tersebut sudah mulai lengang tanpa terlihat adanya aktivitas masyarakat.

Seperti diketahui Catur Brata penyepian tersebut yakni Amati Karya (tidak bekerja), Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang). Catur Brata penyepian yang dijalani umat Hindu saat Hari Raya Nyepi tersebut berlangsung selama 24 jam, atau hingga Minggu (18/3) pukul 06.00 Wita.

Pecalang atau petugas keamanan adat Bali di kawasan Desa Adat Tuban juga tampak mulai berpatroli untuk memastikan tidak ada warga yang melakukan aktivitas di luar rumah. Pecalang juga mendirikan sejumlah pos jaga di perbatasan desa dan di sejumlah persimpangan jalan untuk memastikan pelaksanaan Nyepi agar tetap tenang dan hening.

Kondisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang masuk kawasan Desa Adat Tuban juga tampak sepi. Tidak ada aktivitas penerbangan, karena pengelola Bandara Ngurah Rai sudah mulai menghentikan operasionalnya selama 24 jam.