Sambut revolusi Industri 4.0, UMHT fokus membangun kultur enterpreneurship

Hanya mereka yang mampu menguasai teknologi informasi, internet, digital dan berbagai turunannya yang akan keluar sebagai pemenang. 

Ilustrasi/Pixabay

Perubahan zaman yang berlangsung demikian cepat memerlukan respons yang cepat dan tepat dari generasi muda. Revolusi Industri 4.0 salah satunya, yang harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas dalam teknologi. Hanya mereka yang mampu menguasai teknologi informasi, internet, digital dan berbagai turunannya yang akan keluar sebagai pemenang. 

Revolusi Industri 4.0 juga menuntut jiwa kreatif dan inovatif dari angkatan kerja produktif. Pada akhirnya inovasi menghasilkan spirit enterpreneurship, khususnya di kalangan anak muda. Melihat tren di sejumlah negara maju, tak kurang paling tidak harus ada 14% enterpreneur dari rasio penduduk. Indonesia sendiri saat ini baru memiliki 3,1% wirausahawan, sementara negara tetangga seperti Singapura sudah di atas 10%. 

Melihat tantangan ini, Universitas MH Thamrin (UMHT) Jakarta berkomitmen memberikan pengetahuan dan pemahaman sejak dini kepada mahasiswa agar siap memasuki Revolusi Industri 4.0, seraya menebalkan jiwa wirausaha.

Ketua Panitia Pengenalan Program Studi Mahasiswa (PPSM) UMHT Dedi Setiadi, di sela-sela pelaksanaan PPMS, mengatakan kegiatan yang sebelumnya lebih dikenal dengan istilah ospek itu tidak lagi mengedepankan tantangan fisik, apalagi yang menjurus kekerasan.

"Sudah bukan masanya lagi orientasi diisi dengan hal semacam itu. Justru yang lebih penting adalah memberikan bekal kepada mahasiswa agar memahami tantangan di masa depan", ujarnya Sabtu (31/8).