Update banjir bandang NTT: 181 meninggal dan 49.512 mengungsi

Wagub Josef Nae Soi menyatakan, sudah tidak ada daerah terdampak bencana di NTT akibat siklon tropis Seroja yang terisolasi.

Penampakan pascabanjir bandang di Kabupaten Lembata, NTT, pada Minggu (4/4/2021). Dokumentasi BPBD Lembata via BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 181 orang, 250 luka-luka, dan 49.512 masih mengungsi hingga Rabu (14/4), pukul 17.00 WIB. Sementara itu, kerugian materiel yang terdata meliputi, 17.124 rumah rusak berat, 13.652 rusak sedang, 35.733 rusak ringan, serta 4.351 fasilitas umum rusak.

Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, menyebut, sudah tidak ada lagi daerah yang terisolasi. Seluruh daerah terdampak pun telah dikunjungi tim penanganan bencana.

Ia pun mengaku saat ini sedang berada di desa-desa terpencil di Kabupaten Alor. Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, kata dia, saat ini sedang berkunjung ke desa-desa terpencil di Kabupaten Sumba Timur.

Penemuan jenazah baru, disebutnya, seiring sejalan dengan kunjungan ke desa-desa yang tadinya terisolasi. "Kondisinya sangat sulit," ucapnya dalam telekonferensi, Rabu (14/4).

Josef menjelaskan, mayoritas korban mengalami luka ringan. Sisanya, yang sempat dirawat di rumah sakit (RS), saat ini sudah mulai pulih. Di sisi lain, banyak pengungsi yang kembali ke rumahnya sendiri, terutama yang rumahnya rusak ringan.