Update gempa Sulbar: 8 meninggal, 637 luka-luka, dan 15.000 mengungsi

Ada 10 titik pengungsian yang tersebar di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda, dan Kecamatan Sendana.

Ilustrasi pusat gempa. Foto BMKG

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Sulawesi Barat (Sulbar), pada Jumat (15/1), sekitar pukul 01.28 WIB. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Mamuju per Jumat (15/1) pukul 11.10 WIB, delapan orang meninggal dunia, 637 luka-luka, dan 15.000 orang mengungsi.

Ada 10 titik pengungsian yang tersebar di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda, dan Kecamatan Sendana. Yaitu, di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju melaporkan, Kantor Gubernur (Sulbar), RSUD Mamuju, satu unit minimarket, dan Hotel Maleo mengalami rusak berat. Jaringan listrik pun masih padam pascagempa. Sementara itu, menurut laporan BPBD Majene, akses jalan poros Majene-Mamuju terputus karena longsor pada tiga titik. Berdasarkan data sementara, tercatat 300 unit rumah, serta masing-masing satu puskesmas dan Koramil Malunda rusak berat.

“Jaringan listrik juga masih padam pascagempa. Komunikasi selular terputus-putus/tidak stabil di Mamuju dan Majene,’ ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Jumat (15/1)

Penanganan darurat terhadap korban luka, evakuasi, pendataan, dan pendirian pos pengungsian telah dilakukan. Saat ini, kebutuhan mendesak berupa bantuan sembako, selimut, tikar, terpal, tenda keluarga, hingga pelayanan medis.