Uskup Agung Katedral minta agama tak digunakan untuk politik

"Demokrasi yang khidmat bukan instrumentalisasi agama, agama digunakan politik tidak bagus."

Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo (kanan) memimpin misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Selasa (25/12)/Antara Foto

Uskup Katedral Jakarta, Monsignor Ignatius Suharyo mengimbau agar masyarakat, khususnya umat Kristiani agar tak terprovokasi dengan isu pemilu 2019 yang memanfaatkan instrumen agama. 

"Imbauan gereja sama dengan imbauan pemimpin negara kita, demokrasi yang khidmat bukan instrumentalisasi agama, agama digunakan politik tidak bagus yah," kata dia, dalam konferensi pers Misa Natal 2019 di Gereja Katedral Jakarta, Selasa (25/12).

Dia pun menjelaskan, memanfaatkan agama demi kepentingan politik belaka sama saja dengan mencemari demokrasi. Sebab, menurutnya, demokrasi di Indonesia bukan sekadar prosedural belaka. 

"Pesta demokrasi tidak sekedar demokrasi prosedural, tapi demokrasi yang memperjuangkan nilai-nilai demokrasi," katanya. 

Selain itu, dia pun menyayangkan sejumlah hasil laporan penelitian yang menunjukkan meningkatnya tingkat intoleransi di Indonesia. Gambaran tersebut, lanjut dia, terlihat jelas dari kondisi masyarakat yang sensitif.