Uu usul 10 Muharam jadi Hari Anak Yatim Nasional

Bulan Muharam sering disebut sebagai lebarannya anak yatim.

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, memberikan sambutan saat pelaksanaan Program Santri Tani (Santani) di Ponpes Miftahul Hasanah, Kabupaten Sumedang, Jabar, Selasa (11/8/2020). Dokumentasi Pemprov Jabar

Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, mengusulkan setiap tanggal 10 Muharam menjadi Hari Anak Yatim Nasional. Alasannya, Muharam sering disebut sebagai lebarannya anak yatim. 

"Bulan Muharam bulan kemenangan, bulan kedamaian, bulan ketenangan karena bulan Muharam termasuk PHBI (peringatan hari besar Islam) yang selalu dilaksanakan oleh umat Islam Indonesia," katanya.

Dia melanjutkan, PHBI pada momentum 10 Muharam merupakan bagian dari syiar Islam dalam menggelorakan spirit kemuliaan agama dan muslimin, yang diharapkan membawa hikmah dan kebaikan. Apalagi saat pandemi, penguatan spiritualitas juga mutlak dilakukan selain berikhtiar.

"Sekalipun telah ada progres, masih kita laksanakan ikhtiar untuk memutus mata rantai Covid-19, termasuk ikhtiar-ikhtiar yang bersifat ukhrawi. Kebersamaan harus ada keseimbangan," tuturnya.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menambahkan, memuliakan anak yatim pada 10 Muharam memiliki hikmah besar. Karenanya, UU mengajak masyarakat "Bumi Pasundan" turut berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang membutuhkan.