Epidemiolog: Vaksin booster kedua perlindungan di tengah dicabutnya PPKM

Vaksin booster kedua diperlukan karena sebagian dari masyarakat rata-rata sudah lebih dari lima bulan ketika menerima booster pertama.

Ilustrasi vaksin Covid-19. Alinea.id/Aisya Kurnia

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, kebijakan pemberian vaksin booster kedua atau dosis keempat untuk masyarakat umum memang sangat diperlukan. Dicky mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk membuat perencanaan yang efektif agar pemberian vaksin booster keempat bisa terlaksana dengan baik.

Menurutnya, vaksin booster kedua memang diperlukan karena sebagian dari masyarakat Indonesia rata-rata sudah lebih dari lima bulan ketika menerima booster pertama atau dosis ketiga.

"Ini juga dilandasi dengan kepentingan untuk memberikan proteksi lebih pada publik karena yang kita hadapi ini adalah sub variant baru dari Omicron yang efektif sekali ya menembus benteng antibodi," ujarnya.

Pemberian booster dosis kedua juga sebagai upaya penguatan perlindungan di tengah dicabutnya PPKM. Saat ini, aktivitas sosial dan ekonomi di masyarakat sudah sangat longgar. 

"Maka bekal vaksinasi booster ini menjadi sangat penting," ucapnya.