Viral video penurunan baliho bacapres, soal netralitas atau misinformasi?

Kegaduhan akibat viralnya video penurunan baliho di Bali, bisa saja disebabkan karena tidak memahami persoalan secara utuh.

Satpol PP Provinsi Bali sedang menurunkan baliho pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden. Foto: twitter.com/Alfakton_i

Salah satu tim pemenangan nasional pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden meradang. Ini setelah viralnya video Satpol PP Bali melakukan pencopotan baliho salah satu pasangan bakal presiden dan wakil presiden, menjelang kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Gianyar, Bali, Selasa (31/10).

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya sendiri, telah mengklarifikasi kalau yang dilakukan pihaknya hanya menggeser sementara alat sosialisasi tersebut. Agar kegiatan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi dapat berjalan dengan nyaman. Alat peraga yang digeser pun, bukan hanya milik satu pasangan bakal calon presiden-wakil presiden. Selain itu, alat sosialisasi tersebut sudah dipasang kembali.

Hal ini, mengingatkan kita pada video yang juga viral soal pencopotan baliho gambar salah satu bakal calon presiden di lahan Makodim Muarah Teweh yang menunjukkan pihak Danramil Muara Teweh, atas perintah Dandim Barito Utara tengah menurunkan baliho, pada 15 Juli 2023.

Narasi pada video di Muara Teweh itu pun bukan kaleng-kaleng. Tidak heran jika, Panglima TNI Yudo Margono, langsung memberikan klarifikasi dan menjamin netralitas TNI. Buat yang belum tahu, berikut narasi dari video tersebut:

"Apakah sang komandan anti dengan capres Ganjar? Apakah dia sedang cari perhatian agar dilihat oleh capres yang lain? Apakah justru ada perintah dari pimpinan untuk membela salah capres dengan cara menurunkan baliho Ganjar?" kata narasi dalam video yang beredar.