Video call sex: Antara syahwat dan “jebakan Batman” pemerasan

Orang dengan mudah cari hiburan pemuas syahwat di dunia maya, salah satunya lewat video call sex (VCS). Padahal, rentan terjadi pemerasan.

Ilustrasi video call. Alinea.id/Bagus Priyo.

Rama, bukan nama sebenarnya, mengaku beberapa kali mengakses layanan seks online untuk sekadar mencari hiburan. Ia mencari pemuas syahwat ke sebuah grup di media sosial. Ia pernah bergabung ke dalam sebuah grup yang berisi konten porno di aplikasi Line.

“Hanya bayar Rp150.000 kita bisa dapat video terbaru,” ujar pemuda asal Cikarang, Jawa Barat ini kepada Alinea.id, Jumat (17/9).

“Tapi itu biasanya jam 11 ke atas, live orang lagi mesumnya.”

Tak hanya menjadi member salah satu grup di Line, Rama juga membuka aplikasi Gogo Live dan Camfrog untuk mencari layanan video call sex (VCS).

“Nah, kalau aplikasi ini, kita bayar sama admin-nya dulu Rp150.000, terus bayar Rp100.000 sama ceweknya,” kata dia.