Wapres minta pemda petakan kembali program penurunan stunting

Intervensi gizi sensitif memiliki kontribusi lebih besar, yakni 70% dalam upaya penurunan stunting.

Wakil Presiden Maruf Amin/Foto Antara Hafidz Mubarok

Pandemi Covid-19 berdampak besar baik dari aspek kesehatan, sosial, maupun ekonomi masyarakat. Tentu, ini  menjadi tantangan tersendiri bagi upaya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.

Wakil Presiden (Wapres), Ma’aruf Amin mengatakan, selama tujuh tahun terakhir pemerintah berhasil menurunkan prevalensi stunting yang cukup signifikan. Karena itu, ini harus dipertahankan agar target dapat tercapai.

"Yang telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 37,2% (2013) menjadi 27,7% (2019). Harus terus dipertahankan untuk mencapai target 14% pada akhir tahun 2024," kata dia dalam siaran pers, Senin (23/08).

Selama pandemi Covid-19, lanjutnya, pelaksanaan program untuk percepatan penurunan angka stunting terkendala, terutama pada kegiatan layanan yang memerlukan interaksi langsung dengan masyarakat. 

Selain itu, alokasi anggaran dan layanan kesehatan yang terfokus pada Covid-19 juga memiliki dampak bagi pelaksanaan program ini.