Wapres sesalkan peristiwa pengeroyokan santriwati hingga meninggal di Tangerang

Menurut Wapres, guru di pondok pesantren seharusnya berperan ajarkan pelarangan kekerasan.

Wakil Presiden RI, Ma’ruf dalam acara bertajuk Membangun Generasi Muttaqien, Mu’ammirin, dan Wasathiyyinyang diselenggarakan secara daring, Rabu (1/9)

Wakil Presiden Ma’ruf Amin angkat bicara mengenai meninggalnya seorang santriwati di pondok pesantren Cipondoh, Tangerang. Menurutnya, peristiwa itu menunjukkan umat islam belum melaksanakan nilai islam moderat. 

Bukan hanya itu saja, dia menegaskan, adanya kejadian ini membuat umat Islam dan pondok pesantren dipandang buruk oleh masyarakat. Ma’ruf Amin pun berharap tidak terulang kembali peristiwa serupa di umat Islam, apa lagi di sekolah yang beragama Islam.

“Ini harus betul-betul diawasi lagi. Ini mencoreng dunia pesantren, terjadi kekerasan di pesantren. Saya minta jangan sampai di sekolah-sekolah islam seperti Al Azhar ini terjadi,” ujar Ma’ruf dalam acara bertajuk Membangun Generasi Muttaqien, Mu’ammirin, dan Wasathiyyinyang diselenggarakan secara daring, Rabu (1/9)

Dalam menghadapi peristiwa ini, menurutnya, para guru di pesantren seharusnya mengajarkan tidak diperbolehkannya tindakan kekerasan sesama manusia. Sehingga, kelak dewasa dapat melakukan tindakan yang baik, tanpa adanya terbawa pada pemikiran orang lain untuk berbuat kejahatan atau kekerasan.

“Kalau masih kecil sudah diajarkan kekerasan, ini akan bisa membawa sikap yang tidak baik. Jadi, umat Islam itu harus santun,” tuturnya.