Wapres uraikan beberapa kegiatan KKNT ekonomi syariah

Pemangku kepentingan diminta program terkait pengembangan SDM ekonomi syariah diadopsi perguruan tinggi.

Ilustrasi Badan Riset dan Inovasi Nasional. Alinea.id/Figie Saputra

Salah satu strategi dasar dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia adalah dengan peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta pengembangan pendidikan dan riset di bidang ekonomi syariah.

Guna mendukung pelaksanaan strategi tersebut, saat ini beberapa pemangku kepentingan di bidang ekonomi dan keuangan syariah, telah menyelesaikan pembuatan acuan kurikulum program studi S1 Ekonomi Syariah, panduan pelaksanaan praktik kerja serta Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) ekonomi syariah. Saat ini, jajaran perguruan tinggi diminta untuk mengadopsi acuan yang telah disusun untuk keselarasan penerapan program kepada peserta didik.

Untuk itu, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin meminta pemangku kepentingan agar berbagai acuan, panduan, dan program terkait pengembangan SDM, pendidikan dan riset bidang ekonomi syariah yang telah disusun tersebut, diadopsi dalam sistem pembelajaran di perguruan tinggi.

“Dalam rangka pengembangan riset, saat ini tengah didorong penelitian bahan baku substitusi untuk menghasilkan produk halal dan laboratorium pemeriksaan produk halal. Ia juga menguraikan beberapa kegiatan terkait Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) ekonomi syariah,” ucap wapres pada acara The 1st Islamic Economics Education Summit, dikutip dari laman wapresri.go.id, Kamis (28/10).

Wapres mengatakan, kegiatan yang dapat dilakukan terkait KKNT, di antaranya adalah program pendampingan UMKM produk halal, program pendampingan BUMDES/koperasi syariah/BMT, penguatan literasi ekonomi dan keuangan syariah, pendampingan pengelolaan kegiatan dan keuangan masjid, pendampingan Lembaga Amil Zakat serta pendampingan pengelola wakaf (nadzir).