Waspada atas frekuensi gempa yang meningkat

Informasi ini disampaikan bukan untuk menaku-nakuti, akan tetapi agar masyarakat lebih waspada dengan langkah mitigasi dan evakuasi. 

Petugas menunjukkan pergerakan seismograf terkait gempa bumi. Foto: Ist

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan selama 1, 5 tahun frekuensi kegempaan di Indonesia mengalami peningkatan. Masyarakat diminta waspada terhadap potensi terjadinya bencana alam.

“Ada peningkatan frekuensi kegempaan di Indonesia. Tapi ini bukan untuk membuat cemas atau panik, tapi agar kita semua menyiapkan langkah-langkah mitigasi dan evakuasi,” kata Kepala BMKG Dwi Korita Karnawati dalam konferensi persnya di kantornya di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/6).

Dwi menjelaskan, peningkatan frekuensi kegempaan diketahui setelah BMKG mengalisis kegempaan. Hasil analisis tersebut semestinya bisa menjadi peringatan agar masyarakat meningkatkan upaya pencegahan dampak gempa bumi. 

Untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa saat terjadi gempa bumi, Dwi mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah lembaga terkait lainnya. Seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi pendidikan.

Sementara itu, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa bumi tektonik terjadi di wilayah Laut Banda pada Senin, (24/6) pukul 09.53 WIB atau 11.53 waktu setempat.