Waspada kenaikan kasus, pemerintah dorong akselerasi vaksin booster

Angka reproduksi kasus efektif (Rt) nasional tetap stabil 1,00, artinya laju penularan terkendali. 

Ilustrasi warga menerma vaksin Covid-19. Alinea.id/Aisya Kurnia.

Pemerintah mendorong akselerasi pelaksanaan vaksin Covid-19 untuk mencegah penularan subvarian baru, terutama BA.4 dan BA.5. Selain itu, pemerintah tetap menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai Senin, 4 Juli dan setelah itu akan dievaluasi.

Satgas Covid-19 mencatat ada kenaikan kasus positif Covid-19 di Tanah Air, meski tidak setinggi negara-negara lain. Angka rata-rata mingguan masih di bawah 2.000 kasus per hari. Angka reproduksi kasus efektif (Rt) nasional tetap stabil 1,00, artinya laju penularan terkendali. 

Per Selasa, 28 Juni, tambahan kasus harian nasional sebanyak 2.167. Kasus aktif sebesar 15.310 dengan sumber transmisi penularan kasus dari lokal sebanyak 2.090 dan PPLN sebanyak 77. Kasus kematian harian sangat rendah. Sedangkan jumlah testing relatif stabil di kisaran 50.000 sampai 60.000 orang per hari.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan positivity-rate harian masih dalam level aman, yakni kurang dari 5%. Namun menunjukkan tren peningkatan dari sebesar 1,31% pada 11 Juni, menjadi 3,46% pada 28 Juni. Positivity rate mingguan sebesar 3,57%.

Untuk menekan penularan kasus, pemerintah mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi booster. Apalagi capaian vaksinasi di luar Jawa Bali masih rendah. Per 28 Juni, ada dua provinsi yang capaian vaksinasi dosis pertama masih di bawah 70%, yaitu Papua Barat dan Papua. Untuk vaksinasi dosis kedua, sebanyak 10 provinsi dengan capaian di bawah 70%.