WWF: Cara mengonsumsi tidak benar bisa merusak bumi

Produksi pangan menggunakan 34% lahan dan 69% air tawar.

Petani membersihkan tanaman sayur dan buah di lahan rawa Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Jumat (12/10)./AntaraFoto

Hasil penelitian WWF terbaru menyebut 91% masyarakat tidak paham bahwa cara mereka mengonsumsi, memproduksi dan membuang makanan menjadi ancaman terbesar bagi planet bumi.

Dalam hasil penelitian yang dirilis bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia tersebut, Direktur Komunikasi WWF-Indonesia Elis Nurhayati, mengatakan, kelompok masyarakat usia 18 hingga 24 tahun tidak mengetahui kaitan antara makanan dengan keberlangsungan bumi.

Padahal pangan menghabiskan sumber daya alam paling besar sekaligus menghasilkan emisi gas rumah kaca paling besar. Produksi pangan menggunakan 34% lahan dan 69% air tawar.

Inilah yang menurut hasil penelitian menjadi penyebab utama deforestasi dan hilangnya habitat lainnya. Namun sepertiga dari semua makanan yang dihasilkan tidak pernah dikonsumsi.

"Sistem pangan bertanggung jawab atas sekitar seperempat emisi gas rumah kaca dunia, sepertiganya berasal dari makanan yang terbuang," ujar Elis mengutip hasil penelitian tersebut, Rabu (17/10).