Yang mengganjal dalam cuitan Achmad Zaky bagi kubu Jokowi

"Konotasi dari kata "presiden baru", artinya kan bukan pak Jokowi,."

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Seskab Pramono Anung (kiri) menjawab pertanyaan jurnalis usai menerima CEO Bukalapak Achmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2)./ Antara Foto

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengungkapkan bahwa ada yang mengganjal dalam cuitan pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak, Achmad Zaky. Meskipun, Presiden Jokowi tak mempersoalkan dan tetap mendukung Bukalapak.

Menurut Ace, pernyataan Zaky yang menjadi persoalan adalah harapannya terhadap "presiden baru" untuk menaikkan dana research and development (R&D) Indonesia. Harapan Zaky, dinilai menyiratkan kekecewaan sehingga menginginkan adanya presiden baru.

"Ketika beliau mengatakan, "nanti kalau presiden baru", tentu sangat kami sayangkan. Konotasi dari kata "presiden baru", artinya kan bukan pak Jokowi," kata Ace di D'consulate Lounge, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2).

Selain itu, cuitan Zaky juga tidak menggunakan data kredibel. Dalam cuitannya, Zaky menyebut dana R&D nasional hanya berkisar US$2 miliar. Menurut Ace, anggaran R&D Indonesia terus mengalami kenaikan setiap tahun.

"Hal yang harus dicatat sebetulnya, bahwa apa yang disampaikan Achmad Zaky tidak sesuai dengan data yang sesungguhnya," tutur Ace.