YLKI kritik Pekan Raya Jakarta: Mahal tapi tak nyaman

YLKI berharap manajemen memperbaiki layanan dan kinerja dalam pelaksanaan PRJ.

Sejumlah warga mengunjungi arena Jakarta Fair 2019 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (22/5)./ Antara Foto

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengkritik pelaksanaan Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2019. Ia menilai manajemen PRJ hanya mengeruk keuntungan dengan pemberlakuan tarif mahal, tanpa membuat pengunjung merasa nyaman. 

Salah satu yang dikritisi oleh Tulus adalah manajemen parkir di area tersebut. Selain tidak nyaman, tarif yang diberlakukan juga dinilai mahal.

"Pada hari Sabtu, saya mengunjungi PRJ. Memasuki area PRJ sekitar jam 16.15, dengan kemacetan yang parah. Dan baru bisa parkir sekitar jam 17.15 WIB," kata Tulus dalam keterangan tertulis, Minggu (23/6).

Tarif parkir yang dipatok untuk setiap kendaraan dipatok Rp30.000. Padahal selain sesak sehingga menyulitkan untuk mencari tempat parkir, area parkir juga tidak nyaman karena berada di area terbuka dan berdebu. 

Tulus yang menilai tarif parkir tersebut mahal, menyatakan hal tersebut sama saja dengan menaikkan tiket masuk secara terselubung.