Yohana Yembise soroti rendahnya IPM perempuan Papua

Yohana mengajak perempuan Papua dan Papua Barat untuk maju.

Yohana Yembise saat menghadiri sosialisasi pencegahan kekerasan dalam rumah tangga di Swissbel Hotel, Manokwari, Papua Barat, Rabu (17/10/2018)./Sumber: dokumentasi Kementerian PPPA

Yohana Susana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) 2014-2019 mengatakan, Indeks Pembangunana Manusia perempuan Papua dan Papua Barat terendah, yaitu sekitar 65% untuk Papua.

“IPM, Indeks Pembangunan Manusia khusus untuk perempuan Papua dan Papua Barat terendah. Papua paling rendah sekitar 65%, di atas papua, Papua Barat agak lebih tinggi daripada Papua. Kita bisa bayangkan, dari beberapa puluh provinsi di Indonesia, Papua yang terendah,” ujar Yohana Yembise dalam webinar "Masa Depan Papua: Persepektif Orang Papua,'" Sabtu (18/9).

Untuk itu, Yohana mengajak perempuan Papua dan Papua Barat untuk maju. Ia melanjutkan, menurut Indeks Developing Gender (IDG)  dari sisi kesetaraan gender, Sulawesi Utara (Sulut) berada di peringkat teratas. Indikator ini dilihat dari kepemimpinan perempuan di leglislatif, eksekutif ataupun yudikatif.

Di Sulut, jelasnya, wali kota dan bupati dijabat 7 perempuan, dan kursi legslislatif relatif imbang 50-50. Sementara posisi ketiga pada indeks kesetaraan gender ditempati Yogyakarta, disusul DKI Jakarta di posisi ketiga.

Yohana berharap agar ada wanita Papua yang menjadi gubernur dan bupati. “Perempuan Papua harus ada gubernur,” ujar Yohana.