City akan menghadapi pertandingan yang sulit di leg kedua

Bisa jadi pertemuan minggu depan di Bernabeu, berubah menjadi mimpi buruk bagi Guardiola dan para pemainnya.

Kevin De Bruyne (depan) saat selebrasi setelah mencetak gol melawan Real Madrid di semifinal Liga Champion. Foto twitter.com/DeBruyneKev

Leg pertama semifinal Liga Champions antara Manchester City melawan Real Madrid, berakhir dengan kemenangan 4-3 untuk City. City kembali menghadapi Real di Santiago Bernabeu di leg kedua Rabu depan sebagai favorit untuk maju ke final yang berlangsung pada 28 Mei di Paris.

Perjalanan City ke ibu kota Spanyol sepertinya akan menjadi perjalanan yang sulit. Berkaca pada pertandingan leg pertama, di mana tim asuhan Carlo Ancelotti selalu berhasil mengurangi defisit dua gol pada tiga kesempatan di Etihad. Bisa jadi, pertemuan minggu depan di Bernabeu berubah menjadi mimpi buruk bagi Guardiola dan para pemainnya.

“City memiliki keuntungan,” kata Ancelotti. "Tetapi itu bukan keuntungan besar dan mudah-mudahan pendukung kami dapat membantu kami mencapai final lainnya," kata Ancelotti lagi

City memberikan tontonan sepak bola menyerang yang luar biasa, dengan Real terkadang dicabik-cabik oleh kecepatan dan pergerakan tim tuan rumah di depan. Tetapi kejatuhan City di Liga Champions, di hampir setiap musim sejak Guardiola mengambil alih pada 2016, telah sering kebobolan melawan lawan berkualitas tinggi. City bisa meledakkan tim mana pun, tetapi perbedaan antara Liga Premier dan Liga Champions adalah, di kompetisi elite, lawan mampu menyerang balik dan menggigit dengan keras.

Kegagalan mereka untuk menyegel kemenangan dengan keunggulan mencolok adalah karena kegagalan tim secara keseluruhan. City terus mengejar satu gol lagi dan satu gol lagi, tetapi City terlihat begitu berani dan sembrono melawan tim sekaliber Real dan penyerang kejam seperti Karim Benzema.