Indra bertekad mempersembahkan juara

Thailand dan Indonesia sama-sama finalis yang berangkat sebagai penghuni kedua klasemen akhir fase penyisihan grup masing-masing.

Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri (keempat kanan) memberi arahan kepada pemain dalam latihan menjelang pertandingan babak Final Sepak Bola AFF U-22 di Stadion Nasional Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja, Senin (25/2)./AntaraFoto

Kejuaraan Piala AFF U-22 yang digelar sejak 17 Februari di ibu kota Kamboja, Phnom Penh, tanpa terasa telah memasuki lembaran terakhir.

Di partai final Indonesia akan berhadapan dengan Thailand untuk memperebutkan trofi kejuaraan yang secara resmi baru pertama kali digelar federasi sepak bola Asean tersebut.

Thailand secara tidak resmi, adalah tim yang berstatus sebagai juara bertahan, mengingat Negeri Gajah Putih itu meraih trofi Piala AFF U-23, kompetisi usia muda yang pernah digelar pada 2005 silam namun tak berkelanjutan meski direncanakan sebagai turnamen empat tahunan.

Namun status itu agaknya tak patut untuk tetap disematkan di pundak Thailand, bukan saja karena sudah berusia 14 tahun lamanya, tetapi juga lantaran sang nakhoda Timnas Thailand U-22 Alexandre Gama memilih untuk tidak mengungkitnya.

Jika ada status yang patut disandang adalah, Thailand dan Indonesia sama-sama finalis yang berangkat sebagai penghuni kedua klasemen akhir fase penyisihan grup masing-masing.