Palestina petik setitik asa, seluruh dunia berharap mereka tak lagi tersiksa

Teriakan “Bebaslah, Palestina Merdeka” terdengar semakin keras ketika para pemain keluar dari terowongan dan masuk ke lapangan.

Suporter Palestina, Mariana al-Hindi, suaminya Abdullah, dan putri mereka di luar stadion. Foto Hafsa Adil-Al Jazeera

Malam tak terlupakan bagi bangsa Palestina di Al Janoub Stadium, Al-Wakrah, Qatar, Jumat (19/1) dini hari WIB. Mohammed Rashid dkk berhasil imbang 1-1 versus Uni Emirat Arab di lapangan.

Keriuhan penonton, kibaran bendera, dan skor akhir, semuanya mendukung tim yang datang ke pertandingan dengan kekalahan awal di Piala Asia 2023. Sebelumnya, di laga perdana Grup C, Iran menumbangkan kesebelasan berjuluk Singa Kanaan ini 4-1.

Khusus untuk Palestina ditambah derita pengeboman Israel tanpa henti terhadap rakyatnya di Gaza. Penduduk Bumi telah berharap satu hari nanti bangsa Palestina tidak lagi tersiksa oleh kekejian Israel.

Pertunjukan cinta dan dukungan yang tak terperi terhadap negara yang dilanda perang berawal dari sebelum pertandingan dimulai. Deru seruan itu meningkat seiring berlalunya malam, dan mereda hanya ketika kelompok penggemar terakhir telah meninggalkan stadion pada akhir pertandingan Palestina versus UEA.

Teriakan “Bebaslah, Palestina Merdeka” terdengar semakin keras ketika para pemain keluar dari terowongan dan masuk ke lapangan. Para pemain Palestina menyapa penonton dengan lambaian tangan dan tepuk tangan sebelum berkumpul dalam rombongan.