Pep: Soal rasisme, La Liga harus belajar dari Liga Primer Inggris

Menurut Bos Manchester City itu, Liga Inggris sangat ketat [memerangi rasisme]. 

'Mudah-mudahan kita bisa menjadi lebih baik di Spanyol tetapi saya tidak optimis,' kata Pep Guardiola setelah pelecehan rasis yang ditujukan kepada Vinícius Júnior. Foto Lee Smith-Action Images-Reuters

Kejadian rasisme yang menimpa pemain Real Madrid Vinicius Jr, menimbulkan pertanyaaan tentang masa depan La Liga. Kapan liga di negara itu, steril dari kebencian berlatar belakang ras. 

Memang tidak ada liga eropa yang 100 persen bersih dari skandal rasisme, namun setidaknya tindakan itu sangat langka, tidak seperti di La Liga, yang bisa dibilang marak.

Liga Inggris lebih baik terkait penanganan rasisme, sehingga bisa menekannya ke dasar. Eks pelatih Barcelona ditanya Pep Guardiola, ditanya apakah La Liga harus belajar dari Liga Premier, ia menjawab, "La Liga harus (belajar dari Premier League)". 

Menurut Bos Manchester City itu, Liga Inggris sangat ketat [memerangi rasisme]. 

"Masalahnya adalah bahwa ada rasisme di mana-mana. Bukan hanya untuk gender tetapi untuk warna kulit. Keyakinan bahwa bahasa kita lebih baik dari yang lain, negara kita lebih baik dari yang lain. Kita perlu menerima keragaman manusia – tetapi saat ini, kita jauh dari itu. Mudah-mudahan kami bisa menjadi lebih baik di Spanyol tapi saya tidak optimis," katanya.