Piala Dunia U-17: Prancis seolah disayang FIFA dan wasit

Perlindungan FIFA, peruntungan dari wasit, dan bantuan VAR wajar menjelma berkah Prancis memiliki pertahanan paling tangguh di turnamen ini.

Pelatih Prancis Jean-Luc Vannuchi, kiri, dan pelatih Mali Ismaila Coulibaly. Foto FIFA

Hanya keajaiban yang bisa meloloskan Mali ke partai puncak Piala Dunia U-17 Indonesia 2023. Akan bertemu Prancis di semifinal, Les Aigles (julukan Mali) tidak diunggulkan untuk menang di Stadion Manahan, Surakarta, Selasa (28/11).

Sebaliknya Prancis terkesan dilindungi FIFA (atas penggunaan pemain ilegal yang sebelumnya memperkuat Niger U-17 di Piala Afrika U-17 2023). Mereka juga telah diuntungkan wasit (kala dihadiahi dua penalti kontroversial kontra Burkina Faso di fase Grup E). Dan dibantu human error disfungsi Video Assistant Referee (VAR) dalam sejumlah insiden semu di lapangan pertandingan.

Disayangi FIFA, wasit, dan VAR

Les Bleuets (julukan Prancis) sejauh ini menjadi tim berhadiah penalti terbanyak dalam lima laga mereka di Piala Dunia U-17 2023. Tujuh kali eksekusi dari titik putih, bahkan lebih banyak dari jumlah pertandingan mereka.

Semua fakta itu kemungkinan mempengaruhi mentalitas lawan-lawan bertanding Prancis. Penyerang Burkina Faso, Korea Selatan, dan Amerika Serikat di Grup E, selanjutnya Senegal serta Uzbekistan di 16 Besar dan perempatfinal bisa saja gamang untuk mengegolkan bola. Mereka lebih dulu tercekam rasa khawatir jika golnya dianulir wasit atau tidak disahkan VAR.