128.094 pemilih Pilkada 2020 ditegur tak pakai masker

Berdasarkan pemetaan zona risiko Covid-19, sebanyak 29 kabupaten/kota terlibat pilkada berada di zona risiko tinggi.

Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah. Dokumentasi BNPB

Tim pakar Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut, tidak ada perbedaan tren kepatuhan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) antara daerah pelaksana Pilkada Serentak 2020 dan yang tidak.

“Kalau kita lihat, sebenarnya tidak terlihat adanya perbedaan signifikan. Ini tren kurang lebih sama antara daerah yang melakukan pilkada dengan yang tidak. Ini sebuah pencapaian,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (9/12).

Berdasarkan pemetaan zona risiko Covid-19, sebanyak 29 kabupaten/kota terlibat pilkada berada di zona risiko tinggi. Kemudian, 220 kabupaten/kota berisiko sedang, 56 kabupaten/kota berisiko rendah, dan tiga kabupaten/kota berada di zona hijau.

Untuk spesifik Pilkada Serentak 2020 hari ini, sebanyak 227.492 orang dan 34.014 titik di 299 kabupaten/kota di 33 provinsi telah dipantau secara real time oleh 98.100 personel TNI, 219.748 Polri, dan 47.269 Satgas. Sebesar 96% pemilih telah memakai masker dan 91% patuh menjaga jarak.

Per pukul 14.00 WIB, sudah ada 128.094 pemilih ditegur untuk memakai masker dan menjaga jarak. “Bali menjadi provinsi paling banyak ditegur pada pagi hari. Sekarang Sumatera Utara juga mulai banyak diingatkan,” tutur Dewi.