Cegah bansos salah sasaran via KTP Sakti Ganjar-Mahfud

KTP Sakti juga bisa jadi jawaban untuk membangun satu data Indonesia.

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo meluncurkan GRATISIN: Internet Gratis, Cepat, dan Merata untuk Siswa di Balikpapan, Kalimantan Timur, Desember 2023. /Foto Instagram @ganjar_pranowo

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo kian getol mempromosikan program KTP Sakti. Dalam berbagai kesempatan kampanye, Ganjar mengungkap KTP Sakti bisa jadi solusi untuk mengintegrasikan data penerima bantuan sosial yang selama ini tersebar di berbagai kartu. 

"Sehingga jaminan-jaminan yang selama ini ada dengan berbagai identitas, satu per satu sekarang bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti,” ujar Ganjar dalam silaturahmi bersama caleg dan partai pengusungnya di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, pekan lalu.

Ganjar optimistis program KTP Sakti bakal mudah dijalankan. Pasalnya, KTP Sakti akan berbasis pada NIK. "Kita bisa melakukan profiling, ahli IT (informasi teknologi) cukup banyak, dan sebenarnya itulah basis data kita," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu. 

KTP Sakti, kata Ganjar, juga dimaksudkan untuk meminimalisasi pungutan liar terhadap penerima bansos yang kerap terjadi. "Dan menghindari duplikasi data masyarakat, yang membutuhkan bantuan terintegrasi dalam satu sistem," imbuh dia. 

Pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengapresiasi rencana pasangan Ganjar-Mahfud meluncurkan KTP Sakti. Menurut dia, KTP Sakti sangat mungkin bisa menyatukan beragam kartu bantuan sosial yang dirilis pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).