Denny JA sebut Anies masih berpotensi jadi kuda hitam

Sebelum deklarasi, dukungan kepada Anies sebesar 19,7%. Lalu setelah deklarasi, dukungan itu justru menurun menuju 14,5%.

Anies Baswedan disebut masih mungkin jadi kuda hitam. Foto Alinea.id/dokumentasi

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengilustrasikan kalau pemilu itu seperti lomba lari maraton. Belum ada yang tahu siapa yang juara sampai mereka tiba di garis finish.

"Per hari ini, pemilu presiden belumlah sampai di garis finish, bahkan kampanye pun belum dimulai," kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (3/10).

Menurutnya hal itu merupakan respons sebagian masyarakat saat membaca berita bahwa elektabilitas Anies Baswedan justru menurun, setelah ia deklarasi pasangan capres-cawapres pertama dengan Muhaimin Iskandar.

"Kita mulai dengan data ini. Ini survei LSI Denny JA di September 2023. Prabowo masih unggul sementara di angka 39,8%. Di bawahnya sedikit lebih rendah, elektabilitas Ganjar di angka 37,9%. Lalu di bawahnya lagi, Anies Baswedan di angka 14,5%. Dukungan kepada Anies masih sangat-sangatlah jauh dibandingkan kepada Ganjar apalagi kepada Prabowo. Selisihnya lebih dari 20%," papar dia. 

Perbandingan dukungan kepada Anies Baswedan di September (2023) dan Agustus juga terlihat menurun. Di mana pada Agustus, deklarasi bersama Muhaimin belumlah dinyatakan. Deklarasi pasangan ini terjadi pada 2 September 2023.