Ketua KPK ajak pemilih dan penyelenggara tolak suap terkait pilkada

Penyelenggara pemilu dan penyelenggara negara di pusat maupun daerah sangat rentan terlibat dalam pusaran suap menyuap.

Ketua KPK Firli Bahuri. Alinea.id/Dwi Setiawan

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, mengajak seluruh masyarakat untuk tidak menerima 'serangan fajar' guna memilih pasangan calon kepala daerah. Ajakan itu ditujukan Firli dalam rangka memperingati Hari AntiKorupsi Sedunia (Harkodia) yang jatuh bersamaan dengan pemungutan suara Pilkada Serentak 2020.

"Bersamaan dengan peringatan Harkodia hari ini, bertepatan dengan pelaksanaan pesta demokrasi rakyat di daerah, yang digelar di 270 daerah, harus menjadi perhatian seluruh anak bangsa untuk mencegah terjadinya jual beli suara dan suap menyuap. Karena dari sinilah akan tumbuh suburnya korupsi. Mari cegah sedini mungkin perilaku koruptif di Pilkada 2020," ujar Firli, dalam keterangannya, Rabu (9/12).

Firli meminta pemilih yang akan menunaikan hak suaranya untuk dapat menyoblos pasangan calon yang berintegritas tinggi dan berjiwa antikorupsi. "Dimana nilai-nilai agama, budaya dan kejujuran menjadi visi dalam setiap misi sebagai pemimpin daerah," tuturnya.

KPK telah memberi peringatan keras pada setiap sosialisasi pada penyelenggara pemilu baik KPU, Bawaslu, serta peserta pemilu, dan para calon kepada daerah, untuk dapat mengikuti kaidah pemberantasan korupsi dalam Pilkada Serentak 2020. 

"Salah satu kaidah yang tidak boleh dilanggar adalah menerima atau memberi suap, di mana penyelenggara pemilu dan penyelenggara negara di pusat maupun daerah sangat rentan terlibat dalam pusaran suap menyuap," katanya.