Ma'ruf dapat acungan jempol, Sandi dipuji BPN

Debat ketiga menjadi ajang pembuktian bagi Ma'ruf Amin.

Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin (kiri) berbincang dengan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (kanan) usai mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3)./Antara Foto

Peneliti bidang politik Indonesia Public Institute Jerry Massie menilai, debat ketiga menjadi panggung pembuktian bagi calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin. Menurut dia, gagasan-gagasan yang diungkap Ma'ruf di debat terasa lebih orisinal ketimbang Sandiaga Uno. 

"Ma'ruf semalam tampil sangat berbeda dari sebelumnya," kata Jerry saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, Senin (18/3). 

Salah satu gagasan segar Ma'ruf, menurut Jerry, terkait dengan tema sosial budaya. Di debat itu, Ma'ruf mengatakan perlunya pengembangan budaya yang bertautan dengan ekonomi kreatif. 

"Dan akan melakukan festival budaya internasional. Dan ingin membangun opera seperti di Sydney. Bagi saya ini good idea dan gagasan yang baik. Sangat perlu diperkuat kebudayaan kita melalui panggung internasional," ujar dia. 

Dianggap tak punya pengalaman di debat publik, Ma'ruf sendiri mengaku lega usai berhadapan dengan Sandiaga di debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Minggu (17/3). Menurut dia, performanya di debat tersebut diacungi jempol oleh Joko Widodo (Jokowi).