PPP di ujung tanduk 

PPP terancam tak lolos ambang batas parlemen karena kasus yang membelit Romahurmuziy. 

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy berpidato saat pembukaan Rapimnas IV dan Workshop Nasional PPP di Jakarta, Selasa (26/2)./Antara Foto

Penangkapan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy bakal memengaruhi elektabilitas parpol berlambang kabah itu. Menurut peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ikrama Masloman, kasus korupsi yang membelit Romahurmuziy bakal mempersulit langkah PPP lolos ke Senayan. 

"PPP kan sejauh ini belum aman ya. Dalam kasus ini pasti PPP akan dapat efek langsung terhadap kasus Romi (sapaan akrab Romahurmuziy)," ucap Ikrama saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, Jumat (15/3). 

Romi ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sebuah hotel di Surabaya, Jawa Timur, pagi tadi. Romi diduga terlibat kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag).

Saat ini Romi tercatat sebagai anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Kendati demikian, menurut Ikrama, penangkapan Romi tidak akan menggembosi suara dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf. 

"Kalau yang ketangkap keluarganya Jokowi ataupun pimpinan PDI-P baru itu akan berdampak langsung terhadap Jokowi. Selama ini partai yang mendapatkan efek langsung dari popularitas Jokowi ya PDI-P, dan Romi juga hanya salah satu mitra koalisi," katanya.