Zulkifli temui Jokowi, PAN dinilai sedang cek ombak 

PAN dinilai berniat untuk kembali bergabung ke barisan parpol pendukung pemerintah.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung (tengah) berbincang dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) saat mengikuti pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Maluku Murad Ismail dan Barnabas Orno di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4). /Antara Foto

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Aisah Putri Budiatri menilai Partai Amanat Nasional (PAN) paling berpeluang pindah gerbong ke kubu Jokowi-Ma'ruf. Menurut Aisah, PAN bakalan lebih mudah menyeberang lantaran sempat tergabung di barisan parpol pendukung pemerintah.

"PAN dan Partai Demokrat adalah dua partai pendukung Prabowo-Sandi yang berpotensi mendukung Jokowi. Demokrat walaupun berpeluang, namun lebih sulit dari PAN karena punya sejarah yang tidak mendukung," ujar Aisah dalam sebuah diskusi di D'hotel, Jakarta, Senin (29/4). 

Sebelumnya, PAN mengisyaratkan bahwa konflik politik akibat pilpres telah usai pascapencoblosan 17 April lalu. Manuver PAN yang paling menonjol ialah bertemunya Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Jokowi di Istana, beberapa hari lalu.

Menurut Aisah, Zulkifli sangat paham konsekuensi dari pertemuan tersebut dan ingin melihat respons kedua kubu. "Pertama, testing the water kubu Prabowo-Sandiaga. Kedua, testing the water dari kubu pendukung Jokowi sendiri," tuturnya.

Aisah mengatakan, PAN dan Demokrat bakal diuntungkan jika bergabung dengan kubu koalisi pendukung pemerintahan Jokowi. "Karena koalisi akan mengikat selama lima tahun. Tahun 2024, peta politik akan berubah total jika Jokowi menang di 2019. Tidak mungkin (Jokowi) kembali maju pada 2024," ujarnya.