Meskipun dilarang, travel tak berizin tetap beroperasi secara sembunyi-sembunyi pada gelombang mudik Lebaran 2025.
Moda transportasi perjalanan tak resmi atau travel gelap berseliweran jelang hari raya Idul Fitri 2025. Meskipun tak berizin dan tak punya standar keamanan yang jelas, banyak pemudik memanfaatkan jasa mereka. Mudah dan murah jadi alasan utama.
Hal itu setidaknya diakui Herna Kusuma Wati. Ia memakai jasa travel gelap saat pulang ke Banyumas, Jawa Tengah dari Pangkalan Jati, Cinere, Depok. Herna hanya merogoh Rp450.000 dari dompet untuk tiket travel.
"Itu untuk sekali perjalanan. Udah termasuk semuanya itu," kata Herna saat berbincang dengan Alinea.id di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Herna memilih menggunakan jasa travel gelap lantaran tak mau ribet berburu tiket bus ke Banyumas. Ia hanya perlu datang ke lokasi travel gelap untuk mendapatkan tiket yang hampir selalu tersedia.
"Saya biasanya bayar di tempat. Kalau untuk barang bawaan, terserah kita sih," jelas dara berusia 19 tahun itu.