Banjir melanda sejumlah titik di Jakarta, salah satunya di permukiman padat di Kampung Rawa Sepat, Jakarta Timur.
Selepas kumandang azan magrib, Burhan, 42 tahun, hanya bisa berbuka puasa seadanya. “Minum air putih doang,” ujar warga Kampung Rawa Sepat, Cililitan, Jakarta Timur, saat ditemui Alinea.id, Senin (3/3).
Saat itu, Burhan dan beberapa orang lainnya di Kampung Rawa Sepat terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah-rumah mereka yang sudah digenangi banjir. Tinggi air bervariasi, mulai setinggi betis hingga sedada orang dewasa. Ratusan rumah terendam air.
Trotoar di pinggir Jalan Dewi Sartika, Cililitan, Jakarta Timur tampak dipenuhi warga yang mengungsi. Mereka memandangi rumah-rumah yang sudah terendam dari pinggir jalan itu.
“Untuk malam ini ngungsi dulu sambil menunggu (air) surut. Kalau sudah suruh, kita bersihkan rumah dulu,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai satpam itu.
Hujan deras turun sejak Minggu (2/3) malam hingga Senin (3/3) dini hari di wilayah Jakarta. Salah seorang warga Kampung Rawa Sepat lainnya, Welem, 61 tahun, mengatakan air mulai naik pada Senin (3/3) pagi, sekitar pukul 09.00 atau 10.00 WIB.